Halaman

Minggu, 28 Juli 2013

APAKAH ALERGI ITU MEMATIKAN?



APAKAH BENAR ALERGI ITU MEMATIKAN?

http://3.bp.blogspot.com/-XTaFd-G_DaA/TvXst1WktsI/AAAAAAAAAU0/I5hX-uw-woQ/s200/urticaria.jpg


Jangan pernah sekalipun menyepelekan penyakit-penyakit yang termasuk dalam kategori alergi dan imunologi. Seluruh tubuh merasa nyeri atau sesak napas. Jangan pula merasa tidak terjadi apa-apa jika tiba-tiba hidung gatal, tersumbat, kulit melepuh serta akhirnya menimbulkan kematian. Itu semua merupa­kan bagian kecil dari gejala penyakit-penyakit alergi dan imunologi.

Jenis penyakit alergi dan imunologi sangat beragam. Asma merupakan kasus yang relatif paling sering ditemui akhir-akhir ini, diikuti rinitis alergi, dan urtikaria kronik. Jenis alergi lain yang tak kalah pentingnya adalah reaksi alergi obat. Sementara dalam bidang imunologi, terdapat penyakit autoimun, khususnya Lupus Eritematosis Sistemik (LES).
Sementara dari penyakit imunodefisiensi, salah satunya yang terkenal adalah penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Dalam artikel ini juga akan dikemukakan pentingnya imunisasi pada orang dewasa.




Penyakit Alergi   
Berikut beberapa penyakit dalam lingkup alergi:
1. Asma Bronkial
Masalah yang paling utama pada asma adalah sering tak terdiagnosis atau pengobatan tak ade­kuat. Pasien mengobati sendiri, pemahaman dan pengetahuan mengenai asma yang kurang serta beberapa mitos atau salah persepsi mengenai asma.
Tak jarang dijumpai rasa sesak disangka penyakit jantung, atau batuk-batuk kronis yang disebabkan penyakit bronkitis atau sukar tidur karena insomnia. Keluhan batuk atau sesak saja bukan monopoli penyakit asma. Beberapa penyakit atau keadaan dapat menyerupai asma, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) bronkitis kronik dan emfisema; infeksi paru; sinusitis paranasal; tuberkulosis; refluks gastroesofageal dan penyakit jantung seperti gagal jantung. Diagnosis tepat mengarahkan pengobatan yang tepat.

Dalam praktiknya sering dijumpai pasien mengobati dirinya sendiri. Mereka menggunakan obat semprot pelega (inhaler) untuk mengatasi gejala asmanya. Dalam jangka panjang, kondisi ini justru akan memperburuk gejala asma dan akan makin sering mendapat serangan asma.
Hal yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan penderita obat anti inflamasi, menghindari faktor pencetus serangan, dan mendapatkan edukasi. Edukasi bertujuan agar pemahaman dan pengetahuan pasien mengenai asma dan penyebabnya menjadi lebih baik. Pengetahuan inilah yang akan mempermudah komunikasi dengan dokter, dan memahami mitos-mitos yang berkembang di masyarakat. 
Beberapa mitos yang dijumpai di masyarakat, diantaranya, 
  • obat semprot berbahaya untuk jantung.
  • hanya dipakai untuk asma yang berat. 
  • Pemakaian obat asma secara teratur akan menyebabkan kecanduan (adiksi).

 Mitos-mitos itu tidak benar.  

  

Apakah asma bisa sembuh? Sejujurnya, tak ada obat yang dapat menyembuhkan asma. Dengan diagnosis dan peng­obatan yang tepat penderita asma dapat menjalani hidup dengan normal (pasien harus mematuhi instruksi, dan kontrol dokter. Ia pun wajib memakai obat pengontrol secara teratur. KECUALI..

Jika sistem imun tubuhnya ditenangkan, terkendali dan terdidik dengan baik..bagaimana caranya?.. dengan mengkonsumsi Transfer factor dengan rutin. nah apa itu Transfer Factor?

 
Adalah molekul pintar yg ditemukan oleh Prof dr Sherwood Lawrence pd thn 1949,
yang mana bisa berfungsi utk mningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 437%.
keunikan Transfer factor adalah :
1 Dipatenkan dan diakui Dunia
2 Terdaftar dalam PDR (Physician desk Refference) atau buku rujukan resep para dokter.
3 Aman bagi bayi baru lahir hingga manula,juga utk ibu hamil.
4 yang terbaik utk org sehat maupun sakit hingga stadium lanjut sekalipun.




Fungsi TF (Transfer Factor) dalam tubuh :
mampu mendidik sistem imun, agar dpt mngenali segala macam Virus,Kuman,parasit,bakteri,jamur dll, juga mampu mngaktifkan NK Cell (sistem imun) utk menyerang sel2 jahat contohnya Kanker,tumor dan penyakit lainnya.
satu lagi..TF bisa menenangkan sistem imun agar berada dalam keadaan standby, tidak under active atau autoimun, yg jelas tentunya bisa mngakibatkan penyakit2 autoimun seperti; Alergi,Lupus,eksim,asam urat dll.

Transfer Factor diproduksi dari susu awal sapi yg diambil dari colostrum tapi tanpa IGg( Anti body hewan) jadi jelas tidak mnyebabkan alergi, juga diambil dari inti kuning telur ayam.

menurut Penelitian dan uji KlinisJeunesse inc institute of Longevity medicine California USA, Transfer factor30x lebih kuat dari :
Spirulina
Royal jelly
Alfalfa
Green tea
Wheat grass
Ginko
Gotu gola
grape seed
Maca
Ginseng
Chlorella
Chlorophyl
Bee Propolis


Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain

1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut.
Photo
segera hubungi saya untuk mengetahui apa itu Transfer Factor


Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252

Mitos lainnya yang juga tidak dapat  dipertanggung­jawab­kan kebenarannya adalah: mengobati asma jika muncul gejala saja. Asma akan hilang dengan sendirinya menjelang dewasa. Penderita asma masih boleh merokok. Stress penyebab asma. Penderita asma tak boleh berolah raga, dan lain-lain.        
Layaknya penyakit hipertensi, atau diabetes tak dapat disembuhkan, manajemen penyakit asma saat ini berdasarkan Kontrol Asma. Panduan manajemen asma internasional berdasarkan Global Initiative for Asthma (GINA) menekan­kan pentingnya kontrol asma. Sekali asma terkontrol, kecil kemungkinan untuk mendapat serangan asma, apalagi sampai memerlukan perawatan rumah sakit. Meskipun pandu­an GINA tersebut telah diedarkan secara luas, kenyataannya, sebagian besar pasien asma belum atau bahkan tidak terkontrol. Oleh karenanya peran dokter yang mengobati asma sangat penting dalam memberikan edukasi kepada pasien. Tak hanya itu. Dokter pun memberikan pengobatan yang profesional sehingga pasien dapat secara optimal menikmati hidupnya.


2. Rinitis Alergi
Rinitis alergi merupakan salah satu bentuk rinitis yang mekanisme­nya secara umum melalui sistem imun,  atau IgE secara khusus. Prevalensinya berkisar antara 10-15% dari masyarakat. Pen­deritanya pun beragam, mulai dari usia anak hingga dewasa. Gejalanya dapat berupa rinorea, hidung gatal, bersin dan hi­dung tersumbat. Terkadang disertai rasa gatal di mata. Akibatnya, mengganggu kualitas hidup penderitanya. Seperti, gangguan tidur, gangguan aktivitas, hingga absen dari sekolah atau pekerjaan. Berdasarkan lama dan seringnya gejala rinitis dapat diklasifikasikan sebagai rinitis alergi intermiten atau persisten. Dikatakan rinitis intermiten bila gejala berlangsung kurang dari empat hari per minggu dan lamanya kurang dari empat minggu. Sedangkan rinitis persisten gejala berlangsung lebih dari empat hari/ minggu dan lamanya lebih dari empat ming­gu. Derajatnya dikatakan sedang atau berat bila gejalanya menggangu kualitas hidup penderitanya. Yang perlu diwas­padai adalah komplikasi terjadinya sinusitis, polip hidung, dan gangguan pendengaran.        
Rinitis alergi merupakan salah satu faktor risiko terjadinya asma. Sering pasien baru datang ke dokter jika telah terjadi komplikasi. Dengan pengobatan yang baik, gejala rinitis dapat terkontrol. Sehingga kualitas hidup penderitanya meningkat kembali dan menjalani hidup layaknya orang normal.

3. Alergi Obat
Seiring pertumbuhan obat-obat baru untuk tujuan diagnosis, terapi, dan pencegahan penyakit maka terjadinya reaksi simpang obat pun meningkat. Reaksi simpang obat didefinisikan sebagai respons yang tidak diinginkan pada pemberian obat dalam dosis terapi, diagnosis, dan profilaksis. Reaksi alergi obat adalah reaksi simpang obat yang mekanismenya melalui reaksi imunologis. Kejadian reaksi alergi obat diperkirakan 6-10% dari reaksi simpang obat. Dalam praktek tidak mudah menentukan sistem imun terlibat. Banyak kejadian yang gejalanya mirip atau serupa dengan gejala alergi, tetapi mekanismenya bukan alergi seperti sesak napas atau angioderma karena aspirin atau anti inflamasi non steroid (AINS), maka diperkenalkan istilah hipersensitivitas obat.        
Alergi obat perlu dipahami oleh tenaga kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan pemberian obat. Hal ini terkait dengan masalah mediko-legal, terutama bila kejadiannya dianggap merugikan pasien, sehingga pasien atau keluarganya dapat menuntut dokter, petugas kesehatan lain atau rumah sakit.        
Gejala alergi obat sangat bervariasi. Gejala paling sering adalah gejala kulit, mulai dari eritema, urtikaria, pruritus, angioedema, vesikula, bula hingga kulit melepuh. Gejala lain yang lebih jarang, misalnya sesak nafas, pusing hingga pingsan, seperti pada anafilaksis. Dapat juga terjadi anemia, gangguan fungsi hati atau ginjal.        
Komplikasi alergi obat yang paling berbahaya adalah anafilaksis, disusul dengan Steven Johnson Syndrome, nekrosis epidermal toksik, dan Drug Rash Eosinophilia and Systemic Symptoms (DRESS).        
Klinik Alergi RS Medistra memberikan pela­yan­an penyuluhan bagi pasien untuk menghindari terjadinya reaksi alergi obat di masa mendatang, mengobati reaksi alergi obat yang terjadi, dan uji diagnosis alergi obat. 
Tes Kulit. Sebenarnya hanya sedikit jenis obat yang dapat dipakai untuk tes kulit. Hal ini dikarena­kan obat setelah masuk ke dalam tubuh akan meng­alami metabolisme. Hasil metabolisme atau metabolit umumnya belum diketahui kecuali penisilin. Selanjutnya metabolit akan berikatan de­ngan protein tubuh, untuk kemudian menimbulkan reaksi alergi.
Tes kulit obat-obat lainnya belum pernah divalidasi, sehingga hasilnya kurang dapat dipercaya. Sebagai contoh, hasil tes kulit terhadap cefalosporin negatif tetapi sewaktu diberikan, pasien mengalami anafilaksis. Ada dua jenis tes kulit untuk alergi obat, yaitu tes tusuk, dan intra kutan untuk reaksi alergi obat fase cepat dan tes tempel untuk reaksi alergi obat fase lambat. Tetapi kembali lagi kedua tes di atas tidak dapat dipercaya sepenuhnya.  
Tes Provokasi Obat. Tes ini merupakan baku emas untuk menentukan adanya reaksi alergi obat. Karena dapat menyebabkan reaksi yang serius, tes ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang ahli dalam bidang ini dan dilakukan di rumah sakit. 
Tes Laboratorium. Sampai sejauh ini baru dalam tahap pe­nelitian dan hanya terhadap obat yang terbatas. Seperti halnya tes lain, tes invitro ini lebih spesifik tetapi tidak sensitif. Sehingga banyak negatif palsu. Yang paling penting dalam reaksi alergi obat adalah pencegahan. Jadi dalam memberikan obat indikasi pemberian harus tepat, kemudian dipastikan tidak pernah mengalami reaksi alergi obat yang akan diberikan. Selanjutnya selalu waspada dan siap bertindak bila terjadi alergi obat.

4. Urtikaria dan Angioderma
Urtikaria ditandai kelainan kulit berupa bentol, kemerahan, dan ga­tal. Dikatakan urtikaria akut jika gejala berlangsung kurang dari enam minggu dan sebabnya jelas. Sedangkan urtikaria kronik jika gejala berlangsung lebih dari enam minggu, bahkan bisa sampai 20 tahun. Umumnya pasien yang datang ke poli alergi adalah urtikaria kronik.        
Umumnya pasien telah lama berobat ke berbagai dokter baik umum maupun spesialis, sehingga pasien merasa jengkel karena urtikarianya tidak sembuh-sembuh. Sebagian besar urtikaria kronik penyebabnya tidak diketahui sehingga pengobatan bisa berlangsung lama. Bila sebabnya diketahui, mungkin gejalanya dapat dihilangkan. Angioderma menyerupai urtikaria, tetapi mengenai jaringan kulit yang lebih dalam. Gejala sering tidak gatal tetapi te­rasa sakit. Umumnya mengenai mukosa mata, bibir atau kemaluan. Bila mengenai daerah trakea atau bronkus, seperti pada reaksi anafilaksis dapat membahayakan nyawa pasien.
5. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
LES merupakan salah satu penyakit autoimun. Karena bersifat sistemik, auto-antibodi menyerang beberapa organ, baik secara bersamaan atau berurutan. Radang sendi merupakan gejala yang tersering, tetapi demam yang berkepanjangan juga merupakan salah satu gejala lupus. Gejala seperti kemerahan di wajah, sariawan, anemia, lekopeni atau trambositopeni merupakan petunjuk ke arah LES. Proteinuria dan hematuria sampai kepada efusi pleura atau perikard tidak jarang dijumpai. Kelainan neorologi atau psikitrik dapat disebabkan LES. Makin dini diagnosis, dan makin cepat diobati, diharapkan komplikasi yang serius dapat dihindari.
6. Penyakit Imunodefisiensi
Penyakit imunodefisiensi bisa didapat sejak lahir, atau setelah dewasa. Berbagai penyakit atau keadaan seperti pemakaian obat dapat menyebabkan imunodefisiensi. Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu penyebab imunodefisiensi yang dikenal dengan AIDS. Umumnya pasien datang dalam keadaan sudah lanjut karena infeksi oportunistik, padahal semakin awal penyakit diketahui dan diobati semakin baik prognosisnya. Penyakit-penyakit kronis lainnya seperti diabetes mellitus, gagal ginjal kronis, sirosis hati, dan PPOK dapat menurunkan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, meningkatkan daya tahan tubuh sangat diperlukan, agar terhindar dari bahaya penyakit infeksi.
Imunisasi Dewasa
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit yang paling efektif, contohnya penyakit cacar (variola) telah lama hilang dari muka bumi, sedangkan kasus-kasus polio dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah dijumpai lagi. Program imunisasi selama ini diwajibkan untuk anak, dan hasilnya sangat memuaskan.         
Pertanyaan mengapa orang dewasa memerlukan vak­sinasi, jawabannya adalah imunisasi dapat menurunkan kejadian sakit, perawatan rumah sakit atau meninggal dunia karena penyakit-penyakit infeksi. Pemberian vaksin influenza pada orang dewasa usia < 65 tahun menurunkan insidensi influenza se­besar 70-90%, pada orang usia lanjut menyebabkan penurunan insidensi kasus influenza 30-40%, perawatan rumah sakit 50-60% dan penurunan angka kematian sebesar 70-100%. Vaksin pneumokok efektivitasnya sekitar 60-64%, hepatitis B 80-95%, dan MMR 90-95%.       
Keberhasilan imunisasi menyebabkan biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit menjadi lebih hemat. Peranan imunisasi  sama pentingnya dengan olahraga dan diet dalam menjaga ke­sehatan tetapi sering dilupakan. Jenis vaksin yang di rekomendasikan orang dewasa antara lain influenza, pneumokok (infeksi paru), varicella, human papiloma virus (untuk mencegah kanker leher rahim), hepatitis A & B, dan Measles, Mumps and Rubella (MMR), serta tetanus, difteri & pertusis (TDaP).       
Siapa saja yang perlu mendapat imunisasi? Tentu saja imunisasi direkomendasikan kepada semua orang dewasa, tetapi khususnya kepada orang-orang yang berisiko seperti orang-orang lanjut usia, pasien imunodefisiensi, penyakit paru kronis, penyakit jantung, diabetes dan penyakit ginjal kronis.
nah, Imunisasi yang terbaik saat ini adalah dengan Transfer factor,.karena mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia hingga 437%, nah hubungi segera untuk informasi lebih tentang molekul yang sangat luar biasa ini.

TRANSFER FACTOR

Sabtu, 27 Juli 2013

APAKAH ADA ANGGOTA KELUARGA ANDA TERKENA PENYAKIT-PENYAKIT AUTOIMUN?

JENIS-JENIS PENYAKIT AUTOIMUN


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdFIpsj3Y2e659diOyASMsK2zsBTo4UqRph7-mVuA7AYHtNFwfIlMiyvPVq79nrikmJNrV1WvZAiCJ7-2xo8XXxADn4WZ2AzKiVM9TkpHs7nCn_hUr5PtlqVskbgh-hSkbxAjg-quwDdPN/s200/Penyakit+Lupus.jpgpenyakit Lupus


Penyakit Psoriasis


 http://dokita.co/blog/wp-content/uploads/2012/12/Alergi.jpg  Penyakit Alergi


http://www.medindia.net/news/featured-news/world-multiple-sclerosis-day-12.jpg  Penyakit Multiple Sclerosis





http://pantanganmakanan-obattradisional.com/wp-content/uploads/2013/01/obat-herbal-sinusitis.jpg  Penyakit Sinusitis



 http://static.guim.co.uk/sys-images/Guardian/Pix/audio/video/2012/10/24/1351111970453/Traci-Maccoux-meningitis--010.jpg  Penyakit Miningitis


   penyakit Tyroid




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghwIg0hOoeeoM5SwJKqNCYVZQJVCwKWVCScOZjYomAmkS3ZFgvS0zZXZFGf7Uxk0YSSlo3V2zFeER-vjQGO5tll4WGTRRammg_1227XyJtLrvm60tre7gMHAWIQVGSIluSKYT_F1YQ3hQ/s400/asam_urat.jpg  penyakit asam urat


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeYSN5jjIjFOmQM29vuAw6lGE_NybaZvzRIOFep4s_iOC9TdJ7C-EnIlJynZkmjvrxY_yKXircRxbBbKmbO6yE_7rEkZLNuatlavJSRLSHsX14hiRmP8WFJL8FgJlCgsJ6AM0DkAlDVi7Q/s1600/sjogren%2527s+syndrome+cause.jpg penyakit Sjorgen Syndrom


http://cdn4.jarretmorrow.com/wordpress/wp-content/uploads/2008/07/rheumatoid-arthritis.jpg Penyakit Rheumatoid Arthritis


 SEMUA PENYAKIT DIATAS TIDAK BISA DISEMBUHKAN, HANYA JIKA SISTEM IMUN DITENANGKAN MAKA BISA SEMBUH, SATU-SATUNYA CARA ADALAH DENGAN TRANSFER FACTOR.


Apa itu TRANSFER FACTOR?

Adalah molekul pintar yg ditemukan oleh Prof dr Sherwood Lawrence pd thn 1949,
yang mana bisa berfungsi utk mningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 437%.
keunikan Transfer factor adalah :
1 Dipatenkan dan diakui Dunia
2 Terdaftar dalam PDR (Physician desk Refference) atau buku rujukan resep para dokter.
3 Aman bagi bayi baru lahir hingga manula,juga utk ibu hamil.
4 yang terbaik utk org sehat maupun sakit hingga stadium lanjut sekalipun.



Fungsi TF (Transfer Factor) dalam tubuh :
mampu mendidik sistem imun, agar dpt mngenali segala macam Virus,Kuman,parasit,bakteri,jamur dll, juga mampu mngaktifkan NK Cell (sistem imun) utk menyerang sel2 jahat contohnya Kanker,tumor dan penyakit lainnya.
satu lagi..TF bisa menenangkan sistem imun agar berada dalam keadaan standby, tidak under active atau autoimun, yg jelas tentunya bisa mngakibatkan penyakit2 autoimun seperti; Alergi,Lupus,eksim,asam urat dll.

Transfer Factor diproduksi dari susu awal sapi yg diambil dari colostrum tapi tanpa IGg( Anti body hewan) jadi jelas tidak mnyebabkan alergi, juga diambil dari inti kuning telur ayam.

menurut Penelitian dan uji KlinisJeunesse inc institute of Longevity medicine California USA, Transfer factor30x lebih kuat dari :
Spirulina
Royal jelly
Alfalfa
Green tea
Wheat grass
Ginko
Gotu gola
grape seed
Maca
Ginseng
Chlorella
Chlorophyl
Bee Propolis


Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain

1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut.


Dimana mendapatkan Transfer Factor?, Hubungi saja saya:



Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252


Jumat, 26 Juli 2013

BENARKAH PENYAKIT-PENYAKIT AUTOIMUN TIDAK BISA DISEMBUHKAN?




Apakah Penyakit AutoimunBisa Sembuh?




TANYA:
 Saya mempunyai anak perempuan (anak pertama) lahir pada tanggal 28 Oktober 1997. Anak saya mempunyai penyakit keturunan yaitu asma, yang diketahui sejak umur 18 bulan. Asma ini berasal (kira kira) dari ibunya 90% dan dari saya bapaknya 10%. Pada bulan Maret 2007 anak saya pucat sekali (muka kuning, bibir putih, telapak tangan dan kaki pucat), kemudian kita putuskan dibawa/dirawat ke RS.

Dari hasil pemeriksaan di RS tersebut menunjukkan bahwa hasil USG anak saya ada gangguan di Hati dan empedu. Cek darah, HB-nya rendah dan akhirnya dokter di RS tersebut memvonis, bahwa anak saya penderita "AIHA" (AUTOIMMUNE HEMOLITYC AQUIRED). Pada Maret 2007 ditransfusi 7 kantong darah, Maret 2008 12 kantong darah ((HB 2.2) April 2009, 4 kantong darah (DB dan HB 5.0) dan sekarang Agutus 2009, 4 kantong darah (HB 4.2). Darah yang ditransfusikan adalah darah yang diambil dari PMI dengan status DARAH CUCI. (jika bukan darah cuci, suhu badan bisa mencapai 41-42 derajat). Yang ingin saya tanyakan : Apakah AIHA bisa disembuhkan? Apakah Somerol hanya satu satunya obat penecegahan dari hemolityc? Apakah efek samping Someral tersebut? Bagaimana pencegahan (menimalisir) efek samping tersebut? Adakah obat lain (herbal) untuk penyembuhan, khususnya hati dan empedu tersebut? Adakah saran lain? Atas perhatian diucapkan terima kasih.

JAWAB:
Berikut jawaban saya terhadap pertanyaan yang Anda ajukan.
 Semua penyakit yang tergolong autoimmune tidak bisa disembuhkan. Penyakitnya sendiri berada di dalam darah yang mengalami perubahan sifat. Ada zat yang merusakan sel darahnya sendiri. Sedang sel darah terus dibentuk setiap kali habis umurnya. Obat yang Anda sebut itu tergolong corticosteroid yang kerjanya untuk meredam reaksi autoimmune di dalam tubuh. Hanya itu yang mungkin dilakukan pada kasus autoimmune, selain ada juga jenis obat golongan lain untuk maksud yang sama. Saya tidak boleh menyebutkannya di ruang ini. Ya, setiap obat tentu ada efek samping. Tergantung seberapa masalah dan mudaratnya, maka secara demikian pilihan obat dotetapkan. Jika mudaratnya, maka secara demikian pilihan obat dotetapkan. Jika mudaratnya lebih kecil dibanding masalahnya, maka obat dipilih. Ya, efek samping tak bisa dicegah atau diminimalisasikan.jadi, sistem imunnya yang sebaiknya ditenangkan, saat ini ada sebuah terobosan terbaik dalam dunia medis yaitu TRANSFER FACTOR,

Apa itu TRANSFER FACTOR?

Adalah molekul pintar yg ditemukan oleh Prof dr Sherwood Lawrence pd thn 1949,
yang mana bisa berfungsi utk mningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 437%.
keunikan Transfer factor adalah :
1 Dipatenkan dan diakui Dunia
2 Terdaftar dalam PDR (Physician desk Refference) atau buku rujukan resep para dokter.
3 Aman bagi bayi baru lahir hingga manula,juga utk ibu hamil.
4 yang terbaik utk org sehat maupun sakit hingga stadium lanjut sekalipun.



Fungsi TF (Transfer Factor) dalam tubuh :
mampu mendidik sistem imun, agar dpt mngenali segala macam Virus,Kuman,parasit,bakteri,jamur dll, juga mampu mngaktifkan NK Cell (sistem imun) utk menyerang sel2 jahat contohnya Kanker,tumor dan penyakit lainnya.
satu lagi..TF bisa menenangkan sistem imun agar berada dalam keadaan standby, tidak under active atau autoimun, yg jelas tentunya bisa mngakibatkan penyakit2 autoimun seperti; Alergi,Lupus,eksim,asam urat dll.

Transfer Factor diproduksi dari susu awal sapi yg diambil dari colostrum tapi tanpa IGg( Anti body hewan) jadi jelas tidak mnyebabkan alergi, juga diambil dari inti kuning telur ayam.

menurut Penelitian dan uji KlinisJeunesse inc institute of Longevity medicine California USA, Transfer factor30x lebih kuat dari :
Spirulina
Royal jelly
Alfalfa
Green tea
Wheat grass
Ginko
Gotu gola
grape seed
Maca
Ginseng
Chlorella
Chlorophyl
Bee Propolis

Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain
1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut. dan untuk lebih jelas tentang produk ini, silahkan untuk menghubungi saya :

Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252

Kamis, 25 Juli 2013

JENIS-JENIS PENYAKIT YANG TIDAK BISA DISEMBUHKAN

PENYAKIT AUTOIMUN ITU APA ?

Sadarkah kita bahwa ada banyak jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan?

Penyakit apa sajakah itu?

Apa penyebabnya?

Bisakah dicegah?

Penyakit autoimun  sering disebut juga dengan penyakit arthritis yang kronis, penyakit sistemik yang mempengaruhi seluruh tubuh ini disebabkan oleh serangan oleh sistem kekebalan tubuh orang itu sendiri pada bagian tubuh tertentunya., jadi lebih jelasnya, penyakit autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh manusia menyerang dirinya sendiri,karena sistem kekebalan tubuh tersebut terlalu aktif dan naif atau tidak terdidik dengan baik.
 Penyakit ini menyebabkan banyak peradangan dan penghancuran sel-sel dalam jaringan yang mereka serang. Penghancuran ini memiliki konsekuensi kesehatan yang sangat serius. . Beberapa arthritis lebih-umum penyakit autoimun-arthritis, alergi,asam urat, sinusitis,Psoriasis, Miningitis, Sindrom Sjögren, lupus eritematosus sistemik, dan multiple sclerosis-berhubungan dengan gejala mata yang serius.
Sebagian besar penyakit autoimun adalah gender-terkait dan biasanya jauh lebih umum pada wanita. Misalnya, dari satu juta atau lebih penderita Sjögren di Amerika Serikat, 90% adalah perempuan. (Lain dari penyakit autoimun, tipe-1 atau insulin-dependent diabetes, menyebabkan komplikasi pada mata, melainkan ditutupi terpisah sebagai diabetic retinopathy.)


 Photo: Penyakit2 Autoimun hanya bisa disembuhkan oleh Transfer Factor., penyakit autoimun jenisnya adalah : Psoriasis,autisme,alergi,asam urat, sinusitiis,miningitis,lupus, diabetes dll

Selain itu, gangguan autoimun dapat mempengaruhi satu atau lebih organ atau jaringan. Organ dan jaringan yang umumnya terkena oleh gangguan autoimun adalah sel darah merah, pembuluh darah, jaringan ikat, kelenjar endokrin seperti tiroid atau pankreas, otot, sendi, dan kulit.

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun.

Berikut beberapa contoh penyakit karena serangan sistem imun tubuh sendiri : 

1. Hashimoto tiroiditis (gangguan kelenjar tiroid)

2. Pernicious anemia (penurunan sel darah merah yang terjadi ketika tubuh tidak dapat dengan baik menyerap vitamin B12 dari saluran pencernaan)

3. Penyakit Addison (penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi cukup hormon)

4. Diabetes tipe I

5. Rheumatoid arthritis (radang sendi)

6. Systemic lupus erythematosus (SLE atau gangguan autoimun kronis, yang mempengaruhi kulit, sendi, ginjal dan organ lainnya)

7. Dermatomyositis (penyakit otot yang dicirikan dengan radang dan ruam kulit)

8. Sjorgen sindrom (kelainan autoimun dimana kelenjar yang memproduksi air mata

9. Multiple sclerosis (gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusat tulang belakang)

10. Myasthenia gravis (gangguan neuromuskuler yang melibatkan otot dan saraf)

11. Reactive arthritis (peradangan sendi, saluran kencing dan mata)

12. Penyakit Grave (gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjar tiroid hiperaktif)


Gejala gangguan autoimmune sangat bervariasi dan tergantung pada penyakit tertentu. Gejala yang umum adalah pusing, kelelahan, sakit, dan demam kelas rendah.

Sampai saat ini, ilmu kedokteran tidak mengenal cara untuk mencegah penyakit autoimun, satu-satunya cara mencegah sekaligus menyembuhkan penyakit autoimun adalah dengan menenangkan sistem kekebalan tubuh,

BAGAIMANA CARANYA?

 

.Anda wajib mengkonsumsi TRANSFER FACTOR, yaitu sebuah terobosan terbaik didunia dalam hal peningkatan dan pengendalian sistem imun tubuh manusia. untuk lebih jelasnya anda bisa menghubungi:

Bambang Chaerudin

085814776555

Pin BB 3166F252

Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain

1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut.
Photo 
hubungi saya sekarang juga untuk pemesanan Transfer factor, langsung dikirim kerumah/kantor anda.


Hubungi :

Bambang Chaerudin

085814776555

Pin BB 3166F252

Senin, 22 Juli 2013

PENYEBAB KANKER SERVIKS




Waspada, Inilah Penyebab Kanker Serviks!

penyebab kanker serviks
HPV sebagai Penyebab Kanker Serviks


Penyebab kanker leher rahim, atau disebut kanker serviks adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).  Saat ini penelitian menunjukkan terdapat 138 jenis HPV  yang 40 di antaranya dapat ditularkan lewat hubungan seksual. 
Beberapa tipe HPV virus risiko rendah jarang menimbulkan kanker, sedangkan tipe yang  lain bersifat virus risiko tinggi.  Baik tipe risiko tinggi maupun tipe risiko  rendah dapat menyebabkan pertumbuhan abnormal pada sel tetapi pada  umumnya hanya HPV tipe risiko tinggi yang dapat memicu kanker.

Penelitian lebih lanjut mengemukakan bahwa lebih dari 90% kanker leher rahim disebabkan oleh tipe 16 dan 18. dan ternyata hanya asam amino sajalah yang membedakan antara HPV risiko tinggi dengan HPV risiko rendah. Asam amino tersebut adalah aspartat pada HPV risiko tinggi dan glisin pada HPV risiko rendah dan sedang (Gastout et al, 1996).  Dari kedua tipe ini HPV 16 sendiri menyebabkan lebih dari 50% kanker leher rahim. Seseorang yang sudah terkena infeksi HPV 16 memiliki resiko  kemungkinan terkena kanker leher rahim sebesar 5%.  Dinyatakan pula bahwa tidak terdapat perbedaan probabilitas terjadinya kanker serviks pada infeksi HPV-16 dan infeksi HPV-18 baik secara sendiri-sendiri maupun bersamaan (Bosch et al, 2002).  Akan tetapi sifat onkogenik HPV-18 lebih tinggi daripada HPV-16 yang dibuktikan pada sel kultur dimana transformasi HPV-18 adalah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan HPV-16.

Selain itu, didapatkan pula bahwa respon imun pada HPV-18 dapat meningkatkan virulensi virus dimana mekanismenya belum jelas. HPV-16 berhubungan dengan skuamous cell carcinoma serviks sedangkan HPV-18 berhubungan dengan adenocarcinoma serviks.  Prognosis dari adenocarcinoma kanker serviks lebih buruk dibandingkan squamous cell carcinoma. Peran infeksi HPV sebagai faktor risiko mayor kanker serviks telah mendekati kesepakatan, tanpa mengecilkan arti faktor risiko minor seperti umur, paritas, aktivitas seksual dini/prilaku seksual, dan meroko, pil kontrasepsi, genetik, infeksi virus lain dan beberapa infeksi kronis lain pada serviks seperti klamidia trakomatis dan HSV-2 (Hacker, 2000).

Faktor yang Menjadi Penyebab Kanker Serviks


Menurut Diananda (2007), faktor yang mempengaruhi kanker serviks yaitu :
  • Usia > 35 tahun mempunyai risiko tinggi terhadap kanker leher rahim.  Semakin tua usia  seseorang, maka semakin meningkat risiko terjadinya kanker laher rahim.
  • Penggunaan antiseptik.  Kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan obat-obatan  antiseptik maupun deodoran akan mengakibatkan iritasi di serviks yang merangsang terjadinya kanker.
  • Usia pertama kali menikah. Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk  melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia > 20 tahun. 
  • Wanita dengan aktivitas seksual yang tinggi, dan sering berganti-ganti pasangan.  Berganti-ganti pasangan akan memungkinkan tertularnya penyakit kelamin, salah satunya  Human Papilloma Virus (HPV).   Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak sehingga tidak terkendali sehingga menjadi kanker.
  • Riwayat penyakit kelamin seperti kutil genitalia.  Wanita yang terkena penyakit akibat hubungan seksual berisiko terkena virus HPV, karena virus HPV diduga sebagai penyebab utama terjadinya kanker leher rahim sehingga wanita yang mempunyai riwayat penyakit kelamin berisiko terkena kanker leher rahim.
  •  Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena kanker  serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.  Penelitian menunjukkan, lendir serviks pada wanita  perokok mengandung nikotin dan zat-zat lainnya yang ada di dalam rokok.  Zat-zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping meropakan ko-karsinogen infeksi virus.  Nikotin, mempermudah semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi atau menjadi terangsang, baik pada mukosa tenggorokan,  paru-paru maupun serviks.  Namun tidak diketahui dengan pasti berapa banyak jumlah nikotin yang dikonsumsi yang bisa menjadi penyebab kanker serviksini.
  • Paritas (jumlah kelahiran).  Semakin tinggi risiko pada wanita dengan banyak anak, apalagi dengan jarak persalinan yang terlalu pendek. Dari berbagai literatur yang ada, seorang perempuan yang sering melahirkan (banyak anak) termasuk golongan risiko tinggi untuk terkena penyakit kanker leher rahim.  Dengan seringnya seorang ibu melahirkan, maka akan berdampak pada seringnya terjadi perlukaan di organ reproduksinya yang akhirnya dampak dari luka tersebut akan memudahkan timbulnya  Human  Papilloma Virus  (HPV) sebagai penyebab terjadinya penyakit kanker leher rahim.
  • Penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka waktu lama.  Penggunaan kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim 1,5-2,5 kali.  Kontrasepsi oral mungkin dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim karena jaringan leher rahim merupakan salah satu sasaran yang disukai oleh hormon steroid perempuan. 
nah itulah penjelasan tentang kanker Serviks, untuk pencegahan tentunya wajib kita mengkonsumsi Transfer factor, juga untuk penyembuhannya .

penjelasan tentang Transfer factor:

Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252

Rabu, 17 Juli 2013

TUJUH PENYAKIT BERBAHAYA AKIBAT CIUMAN





Tujuh Penyakit Yang Ditularkan Melalui  Ciuman


Ciuman, Semua orang tentu menyukai aktifitas yang satu ini, kegiatan unik dan menarik ini telah dilakukan manusia turun temurun sejak dahulu kala, 

sama seperti halnya pelukan jika dilakukan oleh pasangan yang saling menyayangi atau dilakukan pada anggota keluarga, misalnya dari ibu ke anaknya akan memberikan dampak yang positif bagi kesehatan seperti meningkatkan metabolisme dan menurunkan tingkat stres. Tetapi apakah kita tau bahwa ciuman juga bisa menularkan penyakit? jika salah satu pasangan menderita penyakit tertentu yang dapat menular lewat ciuman, maka tentu saja dapat menularkannya kepada pasangannya.
Virus, bakteri dan jamur dapat menular melalui air liur, darah dan kontak kulit apalagi apabila tubuh sedang dalam kondisi tidak fit. Penyakit yang dapat ditularkan lewat ciuman diantaranya:

1. Glandular fever

juga dikenal sebagai kissing disease. Glandular fever adalah istilah umum untuk infeksi virus yang disebut infeksi mononukleosis, yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr. Virus ini menyebar melalui air liur dan infeksi melalui kontak kulit.

2.Batuk dan Flu

bakteri dan virus yang menjadi penyebab batuk dan flu dapat menular melalui cairan maupun kontak langsung melalui hidung, tenggorokan, mulut dan melalui udara.

3. Hepatitis dan HIV

 Hepatitis B Virus dan HIV  diketahui menular melalui darah dan infeksi menular seksual. Virus-virus ini dapat ditemukan dalam air liur. Meskipun kehadiran HIV dalam air liur, tidak pernah ada laporan penularan HIV melalui rute ini. Sebaliknya, penularan virus hepatitis B melalui air liur telah didokumentasikan dengan baik, begitu juga hepatitis A dan C.

4. Kutil

Kutil di dalam mulut dapat menyebar melalui ciuman, terutama jika sebelumnya ada daerah yang mengalami trauma atau luka.

5. Herpes

Herpes simplex virus termasuk keluarganya Epstein-Barr dan cacar air sangat mudah menular terutama apabila lesinya baru terbentuk atau sudah pecah dan mengeluarkan cairan. Herpes bisa menyebar melalui kontak langsung saat berciuman, tetesan air liur dan melalui udara bahkan ketika herpes itu telah sembuh..


6. Penyakit meningokokus

Ini adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang meliputi meningitis, radang selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, dan septikemia. Bakteri ini dapat ditularkan baik melalui kontak langsung atau melalui tetesan liur.

7. Infeksi gusi dan sariawan

orang dengan sistem imun yang menurun dapat lebih mudah terinfeksi bakteri dan jamur dari pasangannya terlebih jika pasangannya sedang dalam pengobatan antibotik karena pengobatan antibiotik dapat menyebabkan jamur candida yang berkembang.
Air liur merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh. Saat seseorang dehidrasi, bakteri dalam mulut dapat berkembang hingga 4 kali lipat dari normal sehingga berpotensi menularkan penyakit. Jadi selalu jaga kebersihan mulut supaya aman dari penyakit-penyakit tersebut.

Nah, bagaimana? bagaimana jika sistem kekebalan tubuh anda atau pasangan anda sedang menurun?. tentunya lebih riskan tertular penyakit berbahaya bukan?

tapi itu sebuah kekhawatiran jauh sebelum ditemukannya TRANSFER FACTOR, para ahli kesehatan dunia mengakui bahwa ini adalah sebuah terobosan terbaik dalam bidang teknologi kesehatan karena dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia hingga 437%.

Dr. Darryl See. MD adalah seorang ahli kesehatan WHO ( world health organisation) menyatakan , bahwa belum pernah ada sejenis herbal atau suplemen yang bisa meningkatkan sistem imun seperti Transfer factor ini.
mulai sekarang perkenalkanlah Transfer factor ke keluarga kita,agar keluarga sehat dan bahagia. Bagaimana caranya? hubungi :

Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252



Minggu, 14 Juli 2013

TADINYA DIKIRA HAMIL, TERNYATA ADALAH KANKER


TERNYATA BUKAN HAMIL,TAPI KANKER




Ketika hamil, tubuh wanita mengalami perubahan fisik dan hormonal. Hal itu juga dialami oleh seorang wanita di Inggris. Namun yang ganjil, pasangannya sedang tugas sebagai tentara berbulan-bulan lamanya. Belakangan baru diketahui ternyata dia tidak sedang hamil, melainkan kena kanker.

Awalnya Frankie Wedgewood (22 tahun) menderita sakit perut dan setelah diperiksa dokter didagnosis hamil. Sebelumnya dia telah memiliki anak pertama yang dilahirkan pada bulan September 2011 lalu. Anehnya, pasangannya, Will Fisher (25), sudah berbulan-bulan tak pulang karena bertugas sebagai tentara.

http://www.yorkpress.co.uk/resources/images/2364573.jpg?type=articleLandscape
"Saya tahu saya tidak hamil karena tunangan saya adalah tentara dan sedang pergi bertugas, jadi mustahil. Pada awalnya dokter menduga saya mengalami kehamilan ektopik, tapi hasil pemeriksaan tidak menunjukkan demikian. Saya bingung, saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Saya kemudian dipindahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut," jelas Frankie seperti dilansir Daily Mail,

Wanita yang tinggal di North Yorkshire, Inggris ini lalu dirujuk ke Sheffield Weston Park Hospital. Hasil pemeriksaan menemukan bahwa Frankie didiagnosis mengidap kanker langka yang menyaru gejala kehamilan. Dia terserang Koriokarsinoma, yaitu kanker yang tumbuh cepat dan berasal dari kehamilan.

Pada kanker jenis ini, sel kanker tumbuh menjadi sel-sel plasenta dan terus tumbuh bahkan setelah plasentanya diambil. Kanker jenis ini menghasilkan hormon kehamilan HCG yang mengakibatkan hasil tes kehamilan akan menunjukkan hasil bacaan yang positif padahal tidak sedang hamil.

Koriokarsinoma adalah jenis penyakit Gestational Trophoblastic Disease (GTD) yang tidak berkembang dari sel-sel rahim seperti kanker serviks atau kanker endometrium. Hanya sekitar 10 - 20 wanita di Inggris yang terserang penyakit ini setiap tahunnya.

Untungnya, kebanyakan kanker akibat GTD tidak masuk jauh ke dalam jaringan tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Semua bentuk GTD dapat diobati dan pada kebanyakan kasus dapat disembuhkan sepenuhnya. Maka sejak bulan Maret 2012 lalu, Frankie dirawat di unit kanker bersama anak pertamanya.

"Salah satu efek samping kemoterapi adalah semua rambut saya rontok, tapi hal itu tidak begitu mengganggu karena saya pikir saya bisa mencoba banyak wig dan gaya rambut yang berbeda. Hal yang paling menjengkelkan adalah menggambar alis saya setiap pagi," kenang Frankie.

Kini Frankie tengah berupaya menyelesaikan pengobatannya sambil dipantau oleh Weston Park Hospital. Rencananya, dia akan segera kembali ke rumah sakit tersebut untuk menjalani check up. Menurut Frankie, para perawat di sana baik dan meminta segera menghubungi kalau ada masalah atau pertanyaan.


Dari kisah diatas kita tentunya turut prihatin atas apa yang terjadi pada diri Frankie, dan mungkin juga bisa terjadi juga kepada wanita di Indonesia, nah oleh sebab itu wajib kiranya kita mencegah kanker dengan

 TRANSFER FACTOR.

Yaitu molekul pendidik sistem imun, yang mana bisa memberi informasi tentang kanker kepada sistem kekebalan tubuh kita, luar biasa bukan?Nah bagaimana dan apa itu Transfer factor? 


HUBUNGI SAYA SEGERA..

Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252