Halaman

Rabu, 14 Agustus 2013

OBAT DAN SOLUSI UNTUK PENYAKIT AUTOIMUN


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3e/RheumatoideArthritisAP.jpg/220px-RheumatoideArthritisAP.jpg


OBAT TERBAIK PENYAKIT AUTOIMUN







penyakit autoimun itu salah satunya yang sering kita dengar adalah alergi. Penyakit autoimun adalah dimana sistem imun tidak bisa membedakan antigen tubuh sendiri atau antigen asing penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular.

Belum pernah dibuktikan bahwa penyakit autoimmune ini bersifat menular. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Penyakit ini tidak sebagaimana AIDS demikian pula tidak sebagaimana kanker. Gen individu penderita penyakit autoimmune memiliki konstribusi terhadap penularan penyakit autoimmune. Penyakit tertentu seperti Psoriasis dapat terjadi diantara beberapa anggota keluarga (NIH, 1998).Penyakit Autoimmune (Psoriasis)



Ada beberapa penyakit autoimmune dan masing-masing dapat berdampak pada tubuh dengan berbagai model, sebagai contoh; reaksi autoimmune berlangsung menyerang otak pada kasus multiple sclerosis dan menyerang saluran pencernaan pada kasus penyakit Crohn’s. Pada kasus penyakit autoimmune lainnya, seperti lupus erythematosus (lupus), berdampak pada jaringan dan organ-organ yang bervariasi antar individu dengan penyebab penyakit yang sama. Seseorang yang menderita lupus mungkin berdampak pada kulit dan persendian sementara kasus lupus pada individu lainnya memberikan dampak kulit, ginjal dan paru-paru. Pada akhirnya kerusakan pada jaringan-jaringan yang disebabkan oleh sistem kekebalan akan permanen sebagaimana kerusakan sel pankreas yang memproduksi insulin pada diabetes mellitus tipe I.



Sekarang sedikit kita bahas tentang salah satu jenis penyakit Autoimun, yaitu Rhematoid Arthritis.



Rheumatoid Arthritis atau dikenal dengan istilah rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi. Peradangan menyebabkan “kekeliruan” sehingga jaringan tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuh itu sendiri.

Rematik juga merupakan gangguan kronis. Jadi, meskipun Anda merasakan gejalanya sesekali, penyakit ini dapat memburuk dari waktu ke waktu dan bahkan sulit untuk sembuh.

Biasanya, penyakit ini dialami oleh orang dewasa berusia 30 – 60 tahun atau memiliki riwayat keluarga yang rematik dan kebiasaan merokok. Namun, ada juga beberapa orang yang mengalaminya pada usia yang jauh lebih muda. Misalnya saja pada anak-anak.



Pada penderita rheumatoid arthritis, sistem kekebalan secara significant melakukan taget kerusakan di daerah liningsynovium yang membungkus persendian. Peradangan bagian sinovium ini biasanya simetris (kejadiannya sama sebangun dari kedua organ tubuh), menyebabkan sakit, bengkak, dan kaku pada persendian. Penyakit rheumatoid arthritis dibedakan dari osteoarthritis yang lebih umum ditemukan kasusnya disertai arthiris “wear-and-tear” degenerative. Akhir-akhir ini fokus therapi dilakukan dengan mengurangi peradangan dari persendian dengan menggunakan obat-obat anti peradangan atau immunosuppressive. Kadang-kadang sistem immune juga merusak paru, pembuluh darah atau mata. Jarang muncul pasien yang memiliki gejala penyakit autoimmune lainnya, seperti peradangan Sjogren’s, gatal dan bersisik. Pada beberapa kasus pengobatan oral sering dilakukan (NIH, 1998 ; Roitt, 1991).

Juvenile Rheumatoid Arthritis (JRA) adalah jenis arthritis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Seperti halnya orang dewasa, rematik pada anak juga dapat menyebabkan peradangan sendi, kekakuan, dan kerusakan tulang.

Yang lebih parah dari itu semua, rematik dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.

JRA juga dikenal sebagai juvenile idiopathic arthritis . Dikatakan "idiopatik" karena memang tidak tidak diketahui penyebabnya.

Pada wanita dewasa, jika sebelumnya ia mengalami rematik, penyakit ini bisa membaik hingga 80 persen selama kehamilan. Namun, rematik bisa kambuh kembali setelah melahirkan.

Hingga kini, bagaimana dan mengapa hal ini bisa terjadi masih belum jelas.

Namun jika Anda memiliki penyakit ini dan berencana ingin hamil, ada baiknya Anda mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter Anda. Dengan begitu dokter bisa menyarankan perawatan dan pengobatan yang aman bagi Anda.

Biasanya bagi wanita yang mengalami hal ini akan mendapatkan perubahan pengobatan saat sebelum hamil dan selama kehamilan.



APA OBAT UNTUK PENYAKIT AUTOIMUN

4life Transfer Factor. TF akan menenangkan sistem imun penderita penyakit autoimun. Dengan TF, para penderita Autoimun menemukan solusi permasalahan mereka.



Penggunaan TRANSFER FACTOR pada penderita autoimun

AutoimunAutoimun terjadi ketika sistem ketahanan tubuh menjadi naif atau bodoh, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai benda asing dan kemudian menyerang jaringan tubuh sendiri. Transferfactor adalah karunia tuhan untuk semua manusia, memiliki kemampuan mendidik dan menenangkan sistem imun yang naf atau bodoh atau educate naf immune system. sistem imun yang sudah cerdas dan distabilkan tidak akan menyerang jaringan tubuh sendiri.

Transferfactor akan menenangkan sistem imun yang terlalu aktif tersebut sampai ke level normal. Kemampuan mendidik dan mencerdaskan sistem imun ini sangat penting bagi para penderita autoimun.

Autoimun

Testimoni Penggunaan TRANSFER FACTOR pada penderita autoimun



Autoimun -Multiple sclerosis

Anak saya berusia 12 tahun didiagnosa menderita penyakit Autoimun Multiple sclerosis. Ia lumpuh total tidak bisa menggerakan tangan dan kaki, tidak bisa melihat dan mendengar, makan harus disuapin. Setelah konsumsi Transfer factor selama 3 bulan ia sudah bisa menggerakan tangan dan kakinya kembali, sudah bisa berjalan kembali. Makan sudah normal dan telinganya pun sudah bisa mendengar kembali. Kami terus memberinya Transfer factor dan terus berdoa semoga matanya bisa melihat kembali Agus 45 tahun Jakarta



Autoimun GBS- Gullain barre syndrom

Kakak saya didiagnosa menderita GBS (guillain barre syndrome) ringan, kesulitan menelan. Tangan dan kakinya terasa kaku, kesemutan dan sulit untuk berjalan. Dokter bilang ini penyakit autoimun. Saya mendapatkan informasi tentang manfaat transferfactor lewat internet, lalu menyarankan kepada kakak saya untuk mengkonsumsinya, setelah konsumsi 2,5 bulan keluhan-keluhannya hilang, saya senang sekali kakak saya bisa sembuh dari penyakit ini dengan cepat. Sumarto 36 tahun Cianjur



Autoimun - Lupus

Saya sudah menderita sistematik lupus sejak usia 13 tahun dan saya melewati hidup yang sangat berat selama 15 tahun. Pada tahun-tahun awal menyerang system saraf pusat dan diperlukan tekanan yang kuat untuk menekan penyakit tersebut. Dulu itu saya menjadi kemoterapi dan perawatan steroid pulse .

Saya dulu mengkonsumsi aneka vitamin dan herbal, bersamaan dengan aneka makanan dan suplemen vitamin. Saya juga telah mencoba minum jus terus menerus sebagai bagian dari diet saya. Saya sudah mencoba segala macam karena saya pikir itu akan membantu saya dalam mengontrol kesehatan saya sehingga saya dapat berhenti menggunakan steroid- steroid.

Beberapa bulan lalu, saya merasa episode baru lupus saya. Saya merasakan sakit di dada saya ketika saya menarik nafas. Rasanya seperti seseorang menginjak dada saya ketika saya bernafas. Rasa sakit itu terus berlanjut dan akhirnya saya menghubungi dokter saya yang pernah mengirim saya ke cardiologist. Dia bilang saya mengalami paracartitis dan artinya saya harus meningkatkan prednisone. Saya tidak suka mengkonsumsi prednisone dan saya juga tidak suka meningkatkan dosis konsumsi prednisone

Suatu ketika saya mulai mengkonsumsi Transfer factor dan saya mulai mengkonsumsinya di malam hari. Saya juga memutuskan bahwa saya tidak akan meningkatkan dosis konsumsi prednisone seperti yang di sarankan dokter. Keesokan harinya saya merasa ada perkembangan dalam pernafasan saya dan rasa sakitnya pun berkurang. Hari hari berikutnya saya tetap mengkonsumsi Transfer factor Saya merasakan perkembangan luar biasa dan saya mengurangi konsumsi prednisone ke dosis normal. Minggu berikutnya saya melakukan ultrasound check untuk mengecek cairan di hati saya. Cairan itu hilang sama sekali. Perawatnya bilang steroid-steroid benar-benar telah melaksanakan pekerjaannya dan saya Cuma tersenyum dan berkata saya rasa juga begitu. Tetapi dalam hati saya berkata pasti 4life transfer factor lah yang telah bekerja karena saya tahu itu bukan steroid-steroid.

Setelah mengkonsumsi Transfer factor selama 4 bulan, saya yakin ini sangat membantu saya. Saya merasa lebih berenergi dan bisa bekerja fulltime . Memang kadang-kadang jika saya kelelahan saya merasa gatal, tapi itu tidak sesering dulu lagi. Saya telah berjuang selama 13 tahun untuk mengatasi gejala lupus saya. Saya telah mencoba beraneka produk herbal, vitamin-vitamin, terapi dan pengobatan. Beberapa bisa bekerja untuk sementara tapi sebentar saja sudah kambuh lagi. Karena kekecewaan-kekecewaan yang saya alami sebelumnya, ketika mencoba 4life saya tidak berharap terlalu banyak tapi saya merasakan hasil yang luar biasa.

Jika saya merasa dingin atau ketika mulai sore, tenggorokan saya mulai sakit (ini terjadi karena system imum saya tertekan), saya akan mengkonsumi lebih banyak Transfer Factor dan gejala sakit ini pun berhenti sebelum bertambah parah. Dari sini saya dapat ambil kesimpulan bahwa saya harus memperhatikan apa yang saya makan dan harus cukup istirahat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Transfer Factor dapat meningkatkan kualitas hidup saya, seperti cara saya merasakan dan melihat kehidupan ini. Saya merasa ini adalah jawaban dari doa-doa saya kepada tuhan. Saya bersyukur Transfer factor telah datang dalam kehidupan saya dan membuat saya jauh lebih baik dan jauh lebih bahagia . Saya tidak pernah merasa sebaik ini dari semua produk yang sudah saya coba selama bertahun-tahun. Ini benar-benar berhasil buat saya.

Gejala-gejala yang berkaitan dengan lupus saya seperti sakit terus menerus dan merasa lelah telah hilang. Saya merasa berenergi sejak menggunakan Transfer Factor. - Susanti , Jogjakarta.




Nah untuk penjelasan lebih detail dan jelas silahkan klik :

hub saya segera, untuk pemesanan dan Konsultasi tentang Transfer Factor



Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252

Selasa, 13 Agustus 2013

JENIS-JENIS PENYAKIT AUTOIMUN DAN PENGOBATANNYA




 

PENYAKIT AUTOIMUN

   Untuk informasi lebih tentang penyakit Autoimun dan pemesanan Transfer factor, hub saya :   

Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252




Peradangan pada topik kedokteran yang 'panas'. Mungkin terkait dengan hampir setiap penyakit kronis yang dikenal - dari sakit jantung sampai kanker, diabetes, obesitas, Autisme dengan demensia, dan bahkan depresi.

Penyakit inflamasi seperti alergi, asma, arthritis dan penyakit autoimun meningkat pada tingkat yang dramatis. Sebagai Dokter, kita dilatih untuk mematikan peradangan dengan obat aspirin, anti-inflamasi, seperti Advil atau Motrin, steroid dan obat imunosupresif lainnya kuat dengan efek samping yang serius.

Penyakit autoimun, khususnya, mempengaruhi 24 juta saat ini dan termasuk rheumatoid arthritis, lupus, multiple sclerosis, penyakit tiroid, penyakit radang usus, dan banyak lagi.

Penyakit Autoimun Kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular.


Sistem imun tubuh terdiri atas sel darah putih, antibodi, dan substansi lainnya yang berfungsi untuk melawan infeksi atau protein asing. Sistem imun tubuh memiliki kemampuan untuk membedakan sel tubuh sendiri dan sel asing. Namun, pada individu yang terkena penyakit auto-imun, sistem imun kehilangan kemampuan untuk membedakan sel tubuh dengan sel asing sehingga sistem imun akan menyerang sel tubuh sendiri . Penyakit autoimun menyerang organ yang bervariasi. Salah satu organ yang dapat diserang pada kasus autoimun adalah kulit. Penyakit autoimun pada lapisan dasar epidermis ditandai dengan kerusakan pada jaringan ikat dan formasi vesikula pada lapisan subepidermis.

Gejala Klinis

Pemphigus foliaceus  terjadi kerontokan rambut, kulit menjadi merah, dan gatal.

Terdapat berbagai gejala klinis pada kulit akibat penyakit autoimun, diantaranya penyakit kulit, termasuk rasa gatal dan menggaruk yang menetap, lesi, luka, lepuh, dan kerusakan kulit lainnya serta kehilangan pigmen kulit . Terdapat dua kasus penyakit autoimun yang sering ditemukan yaitu Discoid lupus erythematosus (DLE) dan Pemphigus. Discoid lupus erythematosus dapat berkembang menjadi Systemic Lupus Erythematosus (SLE).



Tahap awal DLE ditandai kehilangan pigmen kulit, kulit menjadi merah, dan luka pada hidung .Palatum-nasale yang seharusnya kasar menjadi halus, selain itu dapat terjadi erosi, ulserasi, dan luka pada palatum nasale, nostril, cuping hidung, sekitar mata dan telinga. Bekas-bekas luka dapat ditemukan pada kasus kronis dan parah.



Lesi Pemphigus vulgaris biasanya sangat jelas ditemukan pada rongga mulut.  Kadangkala gejala ditandai dengan limpadenopati, tidak mau makan, kelemahan, demam dan sepsis. Pemphigus foliaceus biasanya menyerang telinga dan wajah.  Gejala awal ditandai dengan depigmentasi pada palatum nasale, celah pada dorsal mulut, periokular dan telinga, gatal, rasa sakit dan kelemahan tubuh dapat ditemukan pada kasus-kasus tertentu .



Proses Kejadian Penyakit

Terdapat dua mekanisme toleransi sistem imun.  Mekanisme pertama yaitu seleksi secara positif oleh timus, dimana yang dipilih hanya sel T yang dapat mengenali peptida pada molekul Histocompatability Complex (MHC) . Mekanisme kedua yaitu seleksi negatif, dimana sel T yang mengenali antigen-sendiri dengan afinitas yang terlalu tinggi dihapus melalui proses apoptosis dan tidak diizinkan untuk memasuki sirkulasi tubuh. Mekanisme yang menginduksi sistem autoimun pada kulit berkaitan dengan MHC dan gen apoptosis.



Beberapa mekanisme yang berkaitan dengan penyakit autoimun pada kulit yaitu:

1.       pelepasan antigen asing

2.       keberadaan faktor samar dari protein intraselular selama proses inflamasi

3.       aktivasi Sel T yang diinduksi oleh keberadaan antigen sendiri

4.       mimikri molekular oleh fragmen peptida tertentu oleh agen infeksius terhadap protein induk

5.       reaksi imunologis melawan antigen-sendiri yang dimodifikasi.

Jika Anda ingin menurunkan peradangan dalam tubuh, Anda harus menemukan sumber. Mengobati api, tidak kumelun. Dalam dunia kedokteran, kita diajarkan terutama untuk mendiagnosa penyakit dengan gejala, penyebab bagi mereka.



 nah semua penyakit autoimun memang hanya bisa dikalahkan oleh sebuah terobosan yang terbaik dalam dunia ilmu pengetahuan, yaitu Transfer Factor.

Apa itu TRANSFER FACTOR?

Adalah molekul pintar yg ditemukan oleh Prof dr Sherwood Lawrence pd thn 1949,
yang mana bisa berfungsi utk mningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 437%.
keunikan Transfer factor adalah :
1 Dipatenkan dan diakui Dunia
2 Terdaftar dalam PDR (Physician desk Refference) atau buku rujukan resep para dokter.
3 Aman bagi bayi baru lahir hingga manula,juga utk ibu hamil.
4 yang terbaik utk org sehat maupun sakit hingga stadium lanjut sekalipun.



Fungsi TF (Transfer Factor) dalam tubuh :
mampu mendidik sistem imun, agar dpt mngenali segala macam Virus,Kuman,parasit,bakteri,jamur dll, juga mampu mngaktifkan NK Cell (sistem imun) utk menyerang sel2 jahat contohnya Kanker,tumor dan penyakit lainnya.
satu lagi..TF bisa menenangkan sistem imun agar berada dalam keadaan standby, tidak under active atau autoimun, yg jelas tentunya bisa mngakibatkan penyakit2 autoimun seperti; Alergi,Lupus,eksim,asam urat dll.

Transfer Factor diproduksi dari susu awal sapi yg diambil dari colostrum tapi tanpa IGg( Anti body hewan) jadi jelas tidak mnyebabkan alergi, juga diambil dari inti kuning telur ayam.

menurut Penelitian dan uji KlinisJeunesse inc institute of Longevity medicine California USA, Transfer factor30x lebih kuat dari :
Spirulina
Royal jelly
Alfalfa
Green tea
Wheat grass
Ginko
Gotu gola
grape seed
Maca
Ginseng
Chlorella
Chlorophyl
Bee Propolis


Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain

1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut.

Photo







Bambang Chaerudin 085814776555 Pin BB 3166F252


Photo
Transfer Factor