Halaman

Senin, 13 Mei 2013

WASPADA, ANAK-ANAK USIA 5 HINGGA 10 TAHUNAN TERNYATA BERESIKO SERANGAN JANTUNG

Tidak disangka anak-anak sehat berusia 5-10 tahunan dapat  mengalami pengerasan pada arteri—ini merupakan sebuah tanda-tanda awal akan adanya resiko serangan jantung atau stroke di masa yang akan datang. Temuan yang menghebohkan ini dilaporkan dalam sebuah penelitian terbaru yang terbit dalam jurnal Pediatrics. Studi tersebut juga menemukan sebuah cara sederhana untuk mengidentifikasi anak-anak dan orang dewasa muda yang beresiko.

APA KATA PARA AHLI ?

Para peneliti dari Pusat Medis Rumah Sakit Anak-anak Cincinnati Amerika Serikat (CCHMC) melaporkan bahwa informasi yang didapat dari sebuah uji kolesterol yang standar dapat secara akurat memprediksi anak yang mana saja yang kemungkinan akan mengalami pengerasan arteri yang tidak normal—sebuah gangguan yang telah secara kuat dihubung-hubungkan dengan resiko yang tinggi akan adanya serangan jantung dan stroke pada orang dewasa.
Keadaan yang tidak normal ini, juga dikenal sebagai “pengerasan arteri,” adalah sebuah indikasi adanya penuaan arterial yang mengalami percepatan ( arteri si anak tersebut menjadi “lebih tua” dari usia kronologisnya). Arteri yang mengeras pada masa anak-anak bisa meningkatkan  bahaya terjadinya peristiwa kardiovaskuler yang mengancam kehidupan pada usia dewasa awal yang tak biasa terjadi, kata kepala penulis peneliti Elaine Urbina, MD, Cardiology Director di CCHMC.
“nah berikut Kabar baiknya adalah bahwa perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, memperbanyak  olahraga, dan mengonsumsi diet yang lebih sehat, bisa secara dramatis menghilangkan resiko-resiko kardiovaskuler pada anak-anak apabila resiko-resiko tersebut terdeteksi sejak awal,” kata Dr. Urbina. 
 
 
 
 
 
 


Bagaimana Cara Mengetahui Jika Anak Beresiko Kardiovaskuler

Dalam penelitian Cincinnati tersebut, para dokter ahli menganalisis sebuah cara pengukuran yang disebut rasio trigliserida-terhadap-HDL (TG/HDL), yang dikalkulasi dengan cara membagi level trigliserida (sejenis lemak darah) dengan level kolesterol HDL (kolesterol yang baik). “Penelitian mengindikasikan bahwa rasio ini bisa secara akurat memprediksi orang mana yang mempunyai partikel-partikel LDL (kolesterol jahat) padat yang kecil, jenis yang paling  berbahaya,” kata Dr. Urbina.  
Sebagian partikel-partikel kolesterol LDL bersifat besar dan halus dan cenderung memantul dari dinding-dinding arteri. Sedangkan partikel-partikel yang lain kecil dan padat, sehingga hal ini memungkinkan partikel-partikel tersebut masuk ke dinding pembuluh darah dengan lebih mudah dan menggumpal menjadi plak. “Perbedaannya seperti perbedaan bola pantai dengan peluru,” kata Dr. Bale.
Studi dan penelitian tersebut, yang mencakup sekitar 900 partisipan berusia antara 10 hingga 26 tahun, menemukan bahwa semakin abnormal rasio TG/HDL si pasein, maka semakin besar kemungkinan si pasien tersebut akan mengalami pengerasan arteri yang tak wajar (abnormal). Yang mengagetkan adalah kira -kira sepertiga dari anak-anak yang tampaknya sehat dalam studi tersebut ternyata mengalami pengerasan arteri. Studi tersebut menemukan adanya peningkatan pengerasan yang progresif apabila rasio TG/HDL meningkat. Hal ini mengisyaratkan bahwa rasio TG/HDL yang tidak normal bisa secara akurat memprediksi anak-anak yang mana yang akan mengalami pembuluh darah kaku (seperti yang diukur oleh tiga jenis test yang digunakan dalam studi tersebut). 
 
 

Apa yang Bisa dan wajib Dilakukan Orang Tua

“walaupun dengan jumlah yang sedikit , jika ada, dokter anak yang memperhatikan rasio TG/HDL, namun informasi ini bisa dengan mudah dihitung dari angka yang didapat dari uji kolesterol standar,” kata Dr. Bale. Rasio optimal bervariasi menurut suku bangsa si anak.
Dr. Urbina menyarankan agar kolesterol anak diperiksa sekali, antara usia 9 hingga 11 tahun (atau pada usia yang lebih tua, jika anak Anda belum pernah diperiksa) sebagaimana yang dianjurkan oleh panduan nasional dari NIH. Jika hasilnya tidak normal, dia merekomendasikan dilakukan evaluasi medis yang menyeluruh terhadap tinggi badan, Berat badan, Level insulin, dan gula darah,  si anak.
  Perawatan yang pertama adalah mengubah gaya hidup, yaitu olahraga secara teratur, mengurangi berat badan, dan mengurangi atau menghindari minuman manis, kentang (terutama kentang goreng Perancis), nasi putih dan pasta, kata Dr. Urbina. Hal ini sering kali bisa menghilangkan resiko penyakit jantung—termasuk resistensi insulin (juga merupakan penyebab dasar diabetes tipe 2), kata Dr. Urbina.
Untuk kasus-kasus yang tidak terpengaruh terhadap pengubahan gaya hidup ini, Dr. Urbina juga menangani anak-anak yang mempunyai trigliserida tinggi dan HDL yang rendah dengan formula resep minyak ikan, sebuah therapi yang telah distujui oleh BPOM AS. Dia telah mengalami sukses besar dalam menggunakan therapi ini pada para pasiennya yang masih muda. “Tujuan saya adalah untuk membuat  para dokter spesialis jantung orang dewasa,Pensiun” katanya. (By Lisa Collier Cool, May 02, 2013)
Beri anak-anak anda Transfer factor untuk menjaga kesehatan mereka,karena Transfer factor bisa meningkatkan sistem imun hingga 437%.
product ini dipatenkan, bahkan terdapat dalam buku rujukan resep para dokter (PDR : Physician Desk Refference)
Transfer Factor aman untuk bayi baru lahir sekalipun hingga manula, baik sehat maupun sakit,..baik sakit ringan atau stadium lanjut.

SEBELUM TERLAMBAT...SEGERA BERI ANAK ANDA TRANSFER FACTOR 

 hub Johannes de Britto Psp
087788724386
pin : 2761BB11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar