Halaman

Senin, 05 Agustus 2013

ASMA ADALAH JENIS PENYAKIT AUTOIMUN



SOLUSI PENYAKIT ASMA 


Solusi penyakit asma yang terbaik didunia ada di link ini  



Tetapi, mari sebelumnya kita mengetahui tentang apa itu penyakit asma.



Apakah sudah maksimal yang kita lakukan untuk ASMA sang buah hati?

 
 Apa solusinya?



Asma adalah penyakit kronis saluran pernapasan yang membuat sulit bernapas. Dengan asma, ada peradangan di saluran pernapasan yang mengakibatkan penyempitan sementara saluran pernapasan yang membawa oksigen ke paru-paru. Hal ini menyebabkan gejala asma, termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada. Beberapa orang menyebut asma sebagai “asma bronkial.”
Meskipun ada pengobatan yang secara ajaib mengobati gejala asma, asma tetap masalah serius, bahkan berbahaya. Penyakit ini mempengaruhi lebih dari 25 juta orang Amerika dan menyebabkan hampir 2 juta kunjungan ke ruang gawat darurat per tahun. Dengan pengobatan asma yang tepat, Anda dapat hidup baik dengan kondisi ini. Namun pengobatan asma yang tidak memadai akan membatasi kemampuan untuk berolahraga dan aktif. Asma yang terkontrol dengan buruk, dapat menyebabkan beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat, bahkan masuk ke rumah sakit, sehingga dapat mempengaruhi kinerja Anda di rumah dan tempat kerja.




Ada tiga ciri utama dari asma:

1. Halangan Saluran Pernapasan. Saat bernafas normal, pita otot yang mengelilingi saluran pernapasan dalam kondisi santai, dan udara dapat bergerak bebas. Namun pada orang dengan asma, zat penyebab alergi dan pemicu lingkungan membuat pita otot di sekitar saluran pernapasan mengetat, dan udara tidak dapat bergerak bebas. Kurangnya udara menyebabkan seseorang merasa sesak napas, dan udara yang bergerak melalui saluran pernapasan yang mengetat menyebabkan suara siulan yang dikenal sebagai mengi.
(Untungnya, penyempitan saluran pernapasan ini dapat dibalik, sebuah ciri yang membedakan asma dengan penyakit paru lain seperti bronkitis atau emfisema.)
2. Peradangan. Penderita asma memiliki saluran bronkial merah dan bengkak. Peradangan ini diduga berkontribusi besar terhadap kerusakan jangka panjang ke paru-paru yang disebabkan oleh asma. Oleh karena itu, mengobati peradangan ini merupakan kunci untuk mengelola asma dalam jangka panjang.
3. Saluran Pernapasan yang Sensitif. Saluran pernapasan penderita asma sangat sensitif. Saluran pernapasan cenderung bereaksi berlebihan dan mempersempit yang disebabkan hanya karena sedikit pemicu seperti serbuk sari, bulu binatang, debu, atau asap.
Serangan Asma pada Orang Dewasa
Asma dapat terjadi pada usia berapapun, walaupun asma lebih umum pada individu muda (di bawah usia 40 tahun).
Orang yang memiliki riwayat keluarga asma, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang penyakit asma. Alergi dan asma sering terjadi bersama-sama. Merokok dan asma merupakan kombinasi berbahaya, walau begitu masih umum dilakukan.
Namun, siapa pun dapat terserang asma setiap saat, dan serangan asma pada orang dewasa sering terjadi. Jika Anda memiliki gejala asma, silakan berbicara dengan dokter Anda. Jika Anda memiliki serangan asma pada orang dewasa, dokter Anda akan menginstruksikan Anda menggunakan inhaler asma dan obat asma lain untuk mencegah masalah pernapasan lebih lanjut.
Asma pada Anak-anak
Asma saat ini semakin umum di kalangan anak-anak. Hampir satu dari 10 anak-anak Amerika sekarang memiliki asma, kenaikan yang tajam dan saat ini ilmuwan masih mencari tahu penyebab. Diperkirakan 6,5 juta anak di bawah usia 18 (8,9%) sekarang ini didiagnosis dengan penyakit asma. Tingkat asma pada anak telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1980, menurut CDC.
Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitasterhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

Daftar isi

Penyebab 



Pada penderita asma, terjadi penyempitan saluran pernapasan . Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.


Asma adalah penyakit kronis saluran pernapasan yang membuat sulit bernapas. Dengan asma, ada peradangan di saluran pernapasan yang mengakibatkan penyempitan sementara saluran pernapasan yang membawa oksigen ke paru-paru. Hal ini menyebabkan gejala asma, termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan sesak dada. Beberapa orang menyebut asma sebagai “asma bronkial.”

Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara ( bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas
.


Ada tiga ciri utama dari asma:

1. Halangan Saluran Pernapasan. Saat bernafas secara norma, pita otot yang mengelilingi saluran pernapasan dalam kondisi santai, dan udara dapat bergerak bebas. Namun pada orang dengan asma, zat penyebab alergi dan pemicu lingkungan membuat pita otot di sekitar saluran pernapasan mengetat, dan udara tidak dapat bergerak bebas. Kurangnya udara menyebabkan seseorang merasa sesak napas, dan udara yang bergerak melalui saluran pernapasan yang mengetat menyebabkan suara siulan.

(Untungnya, penyempitan saluran pernapasan ini dapat dibalik, sebuah ciri yang membedakan asma dengan penyakit paru lain seperti bronkitis atau emfisema.)

2. Peradangan. Penderita asma memiliki saluran bronkial merah dan bengkak. Peradangan ini diduga berkontribusi besar terhadap kerusakan jangka panjang ke paru-paru yang disebabkan oleh asma. Oleh karena itu, mengobati peradangan ini merupakan kunci untuk mengelola asma dalam jangka panjang.
3. Saluran Pernapasan yang Sensitif. Saluran pernapasan penderita asma sangat sensitif. Saluran pernapasan cenderung bereaksi berlebihan dan mempersempit yang disebabkan hanya karena sedikit pemicu seperti serbuk sari, bulu binatang, debu, atau asap




Gejala

Gejala asma dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam anak yang sama. Tanda dan gejala asma yang perlu diperhatikan meliputi:

         Sering batuk, yang mungkin terjadi selama bermain, pada malam hari, atau saat tertawa. Sangat penting untuk mengetahui bahwa batuk dengan asma mungkin satu-satunya gejala yang tampak.

         Kurang energi saat bermain

         Cepat bernapas

         Keluhan sesak dada atau “sakit” dada”

         Suara siulan saat menarik napas ke dalam atau keluar. Suara siulan ini disebut mengi.

         Gerakan jungkat-jungkit di dada akibat sesak napas. Gerakan ini disebut retraksi.

         Sesak napas, kesulitan bernapas

         Otot leher dan dada mengencang

         Merasa lemah atau lelah

 

Frekuensi dan beratnya serangan asma bermacam-macam, beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi yang disebabkan virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.

Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi  mengiterutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

Gejala awal yang terjadi pada anak-anak dapat berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organdada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometriberulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

Pengobatan

Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik(misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilatoryang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilatoryang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilatorakan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophyllinebiasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi(jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi(kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroidakan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
  • gangguan proses penyembuhan luka
  • terhambatnya pertumbuhan anak-anak
  • hilangnya kalsium dari tulang
  • perdarahan lambung
  • katarak prematur
  • peningkatan kadar gula darah
  • penambahan berat badan
  • kelaparan
  • kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucasdan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).

Pengobatan

Pengobatan untuk serangan asma

Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler(obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrineatau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).
Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
  • pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
  • pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
  • pemeriksaan rontgen dada.

Pengobatan jangka panjang

Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.

Pencegahan

Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olahraga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.







Gejala asma dapat berbeda dari waktu ke waktu dalam anak yang sama. Tanda dan gejala asma yang perlu diperhatikan meliputi:
  • Sering batuk, yang mungkin terjadi selama bermain, pada malam hari, atau saat tertawa. Sangat penting untuk mengetahui bahwa batuk dengan asma mungkin satu-satunya gejala yang tampak.
  • Kurang energi saat bermain
  • Cepat bernapas
  • Keluhan sesak dada atau “sakit” dada”
  • Suara siulan saat menarik napas ke dalam atau keluar. Suara siulan ini disebut mengi.
  • Gerakan jungkat-jungkit di dada akibat sesak napas. Gerakan ini disebut retraksi.
  • Sesak napas, kesulitan bernapas
  • Otot leher dan dada mengencang
  • Merasa lemah atau lelah
Penyebab dan Pemicu Asma
Penderita asma memiliki saluran udara yang sangat sensitif yang bereaksi terhadap berbagai hal di lingkungan yang disebut “pemicu asma”. Kontak dengan pemicu asma menyebabkan gejala asma untuk mulai atau memburuk. Berikut ini adalah pemicu-pemicu umum untuk asma:
  • Infeksi seperti sinusitis, pilek, dan flu
  • Alergen seperti serbuk sari, spora jamur, bulu hewan peliharaan, dan tungau debu
  • Iritasi seperti bau yang kuat dari parfum atau larutan pembersih, dan polusi udara
  • Asap tembakau
  • Latihan, yang disebut asma akibat olahraga
  • Cuaca, perubahan suhu dan / atau kelembaban, udara dingin
  • Emosi yang kuat seperti kecemasan, tawa atau menangis, stres
  • Obat-obatan, seperti penderita asma yang sensitif dengan aspirin
Serangan Asma
Serangan asma adalah dengan tiba-tiba memburuknya gejala asma. Ketika serangan asma, saluran pernapasan Anda mengencang, membengkak, atau terisi dengan lendir. Gejala umumnya termasuk:
  • Batuk, terutama pada malam hari
  • Mengi (suara siulan bernada tinggi saat bernapas keluar)
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Dada terasa sesak, nyeri, atau tekanan
Tidak setiap orang dengan asma memiliki gejala yang sama dari serangan asma. Anda mungkin tidak memiliki semua gejala, atau Anda mungkin memiliki gejala yang berbeda pada waktu yang berbeda. Gejala Anda mungkin juga bervariasi dari satu serangan asma ke yang berikutnya, menjadi ringan selama satu serangan dan parah sewaktu yang lain.
Status Asthmaticus (Serangan Asma yang parah)
Serangan asma yang berkepanjangan yang tidak merespon terhadap pengobatan dengan bronkodilator adalah darurat medis. Para dokter menyebut serangan-serangan berat ini “status asthmaticus” dan mereka memerlukan perawatan darurat segera.
Diagnosis dan Pengobatan Asma
Jika Anda menduga bahwa Anda memiliki asma, segera bertemu dengan dokter spesialis asma Anda. Ia dapat memeriksa Anda dan menjalankan tes untuk asma untuk menentukan apakah Anda memilikinya.
Jika diagnosis asma telah diperoleh, ada banyak pengobatan asma yang tersedia untuk membuat Anda merasa lebih baik dan memperbaiki masalah mendasar yang menyebabkan asma.



Nah sekarang, mari berkenalan dengan TRANSFER FACTOR.


Apa itu TRANSFER FACTOR?


Adalah molekul pintar yg ditemukan oleh Prof dr Sherwood Lawrence pd thn 1949,
yang mana bisa berfungsi utk mningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga 437%.
keunikan Transfer factor adalah :
1 Dipatenkan dan diakui Dunia
2 Terdaftar dalam PDR (Physician desk Refference) atau buku rujukan resep para dokter.
3 Aman bagi bayi baru lahir hingga manula,juga utk ibu hamil.
4 yang terbaik utk org sehat maupun sakit hingga stadium lanjut sekalipun.



Fungsi TF (Transfer Factor) dalam tubuh :
mampu mendidik sistem imun, agar dpt mngenali segala macam Virus,Kuman,parasit,bakteri,jamur dll, juga mampu mngaktifkan NK Cell (sistem imun) utk menyerang sel2 jahat contohnya Kanker,tumor dan penyakit lainnya.
satu lagi..TF bisa menenangkan sistem imun agar berada dalam keadaan standby, tidak under active atau autoimun, yg jelas tentunya bisa mngakibatkan penyakit2 autoimun seperti; Alergi,Lupus,eksim,asam urat dll.

Transfer Factor diproduksi dari susu awal sapi yg diambil dari colostrum tapi tanpa IGg( Anti body hewan) jadi jelas tidak mnyebabkan alergi, juga diambil dari inti kuning telur ayam.

menurut Penelitian dan uji KlinisJeunesse inc institute of Longevity medicine California USA, Transfer factor30x lebih kuat dari :
Spirulina
Royal jelly
Alfalfa
Green tea
Wheat grass
Ginko
Gotu gola
grape seed
Maca
Ginseng
Chlorella
Chlorophyl
Bee Propolis


Nah ada 3 pokok kehebatan Transfer Factor yg tidak dimiliki product lain

1 mengenali/mendidik sistem imun agar tau mana musuh mana lawan.
2 merangsang keaktifan imun kita utk berkeliling dlm tubuh dan mencari lalu membasmi penyakit.
3 menenangkan sistem imun agar tidak terlalu lemah dan terlalu aktif, jika sistem imun kita terlalu aktif akan timbul penyakit yg disebut autoimun.. dimana sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri, dan hasilnya tentu penyakit2 seperti :
Lupus,alergi,tyroid,anemia,addison,diabetes tipe 1, radang sendi,eksim,multiple sclerosis, miningitis dll.
penyakit2 akibat lemah imun yaitu :
Kanker,tumor,tifus,demam berdarah,HIV/aids dll

oleh sebab itu segera beri Transfer factor utk keluarga tercinta,krn aman dan terbaik utk bayi usia 1 hari sekalipun hingga manula..baik sehat maupun sakit stadium lanjut.
Photo






HUB SAYA SEKARANG JUGA
Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252

Tidak ada komentar:

Posting Komentar