Mampukah TRANSFER FACTOR membantu penyembuhan Kanker payudara pada pasien yang telah menjalani KEMOTERAPI?
BISA
karena TRANSFER FACTOR adalah molekul pendidik sistem imun yang dapat meningkatkan sistem kekbalan tubuh hingga 437%, sehingga mampu melawan dan membunuh sel kanker, walaupun pada stadium lanjut sekalipun.
info tentang kemoterapi untuk pasien kanker payudara Kemo atau lebih lengkapnya disebut Kemoterapi, yaitu penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker yang telah menyebar jauh ke organ2 lain. Obat-obatan kemoterapi ini dapat dimasukkan melalui suntikan, Infuse intravena dalam bentuk cairan atau pil. Ada plus minusnya dari kemoterapi ini, karena selain membunuh sel-sel kanker, mereka juga merusak sel-sel yang normal.
Bagaimana kemoterapi untuk kanker payudara stadium lanjut? Kemo juga bisa digunakan sebagai pengobatan untuk wanita dengan kanker yang telah menyebar di luar payudara dan daerah ketiak pada waktu ditemukan, atau jika kankernya menyebar setelah pengobatan pertama.
adakah efek samping kemoterapi? Efek samping kemoterapi tergantung pada jenis obat yang digunakan, jumlah yang diberikan, dan lama pengobatan. namun anda dapat mengalami beberapa efek samping jangka pendek, seperti:
- Mual dan muntah
- risiko tinggi infeksi (dari rendah jumlah sel darah putih)
- hilangnya nafsu makan
- Rambut rontok
- Sariawan
- perubahan dalam siklus haid (ini bisa menjadi permanen)
- menjadi mudah lelah (karena rendahnya jumlah sel darah merah atau alasan lain)
- mudah memar atau pendarahan (dari jumlah trombosit darah rendah)
Perubahan siklus Haid / menstruasi sebagai efek samping kemoterapi:
Bagi wanita yang masih tergolong dalam usia muda, efek samping lain yang mungkin dari kemoterapi yaitu perubahan pada periode menstruasi. Ini dapat mencakup perubahan menopause lebih awal dan tidak dapat hamil (infertilitas). Namun saat dalam masa kemoterapi tidak selalu dapat mencegah kehamilan dan hamil pada saat kemoterapi dapat menjurus ke arah cacat lahir. Jika Anda ingin berhubungan seksdengan pasangan anda , Anda harus mendiskusikan perihal pengendalian kelahiran dengan dokter kanker yang menangani anda. Jika Anda sedang hamil ketika Anda terkena kanker payudara, Anda masih dapat diobati. Kemo dapat secara aman diberikan selama 2 trimester terakhir kehamilan.
Neuropati:
Dalam beberapa kasus, obat yang dipakai untuk mengobati kanker payudara dapat merusak saraf. Hal ini kadang-kadang bisa menyebabkan gejala (terutama di tangan dan kaki) seperti nyeri, terbakar atau kesemutan, sensitive terhadap dingin atau panas, atau kelemahan. Dalam kebanyakan kasus ini akan hilang setelah pengobatan dihentikan, tapi mungkin bisa bertahan lama pada beberapa wanita.
Kerusakan Hati: Beberapa obat bisa menyebabkan kerusakan pada hati jika digunakan dalam periode yang panjang atau dalam dosis cukup tinggi. Tentunya Dokter berhati-hati dalam mengontrol dosis obat-obatan dan memberi perhatian atas tanda-tanda terjadinya masalah.
Kemo otak: Banyak wanita yang pernah dikemo mengalami perubahan konsentrasi dan memori. Hal ini sering disebut "kemo otak." Ini mungkin bertahan lama. Namun, kebanyakan wanita berfungsi dengan baik setelah kemo. Dalam studi yang telah dilakukan ternyata menemukan kemo otak sebagai efek samping pengobatan, kebanyakan gejala ini berlangsung dalam beberapa tahun. Peningkatan resiko leukemia: kasusnya cukup jarang, tahun-tahun setelah pengobatan kanker payudara, obat kemoterapi tertentu dapat menimbulkan kanker lain yang disebut leukemia myeloid akut (AML). Tetapi bagi sebagian besar wanita, manfaat dari melawan kanker ini jauh lebih besar daripada resiko ini. Merasa kurang fit atau lelah: Banyak wanita tidak merasa sehat setelah kemo seperti sebelumnya. Kelelahan yang cukup ekstrim dapat menjadi masalah yang muncul dalam periode lama bagi para wanita yang menjalani kemo. Ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, namun dapat dibantu. Bicaralah dan rundingkanlah dengan dokter Anda jika hal ini terjadi. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar