OBAT TERBAIK PENYAKIT AUTOIMUN
penyakit autoimun itu salah satunya yang sering kita dengar adalah alergi. Penyakit autoimun adalah dimana sistem imun tidak bisa membedakan antigen tubuh sendiri atau antigen asing penyakit yang disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan (sistem imun) tubuh pada kulit dimana sel darah putih atau antibodi tubuh melawan jaringan tubuh sendiri atau protein ekstraselular.
Belum pernah dibuktikan bahwa penyakit autoimmune ini bersifat menular. Penyakit autoimmune tidak menyebar kepada individu lainnya sebagaimana penyakit infeksi. Penyakit ini tidak sebagaimana AIDS demikian pula tidak sebagaimana kanker. Gen individu penderita penyakit autoimmune memiliki konstribusi terhadap penularan penyakit autoimmune. Penyakit tertentu seperti Psoriasis dapat terjadi diantara beberapa anggota keluarga (NIH, 1998).Penyakit Autoimmune (Psoriasis)
Ada beberapa penyakit autoimmune dan masing-masing dapat berdampak pada tubuh dengan berbagai model, sebagai contoh; reaksi autoimmune berlangsung menyerang otak pada kasus multiple sclerosis dan menyerang saluran pencernaan pada kasus penyakit Crohn’s. Pada kasus penyakit autoimmune lainnya, seperti lupus erythematosus (lupus), berdampak pada jaringan dan organ-organ yang bervariasi antar individu dengan penyebab penyakit yang sama. Seseorang yang menderita lupus mungkin berdampak pada kulit dan persendian sementara kasus lupus pada individu lainnya memberikan dampak kulit, ginjal dan paru-paru. Pada akhirnya kerusakan pada jaringan-jaringan yang disebabkan oleh sistem kekebalan akan permanen sebagaimana kerusakan sel pankreas yang memproduksi insulin pada diabetes mellitus tipe I.
Sekarang sedikit kita bahas tentang salah satu jenis penyakit Autoimun, yaitu Rhematoid Arthritis.
Rheumatoid Arthritis atau dikenal dengan istilah rematik adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada lapisan sendi. Peradangan menyebabkan “kekeliruan” sehingga jaringan tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuh itu sendiri.
Rematik juga merupakan gangguan kronis. Jadi, meskipun Anda merasakan gejalanya sesekali, penyakit ini dapat memburuk dari waktu ke waktu dan bahkan sulit untuk sembuh.
Biasanya, penyakit ini dialami oleh orang dewasa berusia 30 – 60 tahun atau memiliki riwayat keluarga yang rematik dan kebiasaan merokok. Namun, ada juga beberapa orang yang mengalaminya pada usia yang jauh lebih muda. Misalnya saja pada anak-anak.
Pada penderita rheumatoid arthritis, sistem kekebalan secara significant melakukan taget kerusakan di daerah liningsynovium yang membungkus persendian. Peradangan bagian sinovium ini biasanya simetris (kejadiannya sama sebangun dari kedua organ tubuh), menyebabkan sakit, bengkak, dan kaku pada persendian. Penyakit rheumatoid arthritis dibedakan dari osteoarthritis yang lebih umum ditemukan kasusnya disertai arthiris “wear-and-tear” degenerative. Akhir-akhir ini fokus therapi dilakukan dengan mengurangi peradangan dari persendian dengan menggunakan obat-obat anti peradangan atau immunosuppressive. Kadang-kadang sistem immune juga merusak paru, pembuluh darah atau mata. Jarang muncul pasien yang memiliki gejala penyakit autoimmune lainnya, seperti peradangan Sjogren’s, gatal dan bersisik. Pada beberapa kasus pengobatan oral sering dilakukan (NIH, 1998 ; Roitt, 1991).
Juvenile Rheumatoid Arthritis (JRA) adalah jenis arthritis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Seperti halnya orang dewasa, rematik pada anak juga dapat menyebabkan peradangan sendi, kekakuan, dan kerusakan tulang.
Yang lebih parah dari itu semua, rematik dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
JRA juga dikenal sebagai juvenile idiopathic arthritis . Dikatakan "idiopatik" karena memang tidak tidak diketahui penyebabnya.
Pada wanita dewasa, jika sebelumnya ia mengalami rematik, penyakit ini bisa membaik hingga 80 persen selama kehamilan. Namun, rematik bisa kambuh kembali setelah melahirkan.
Hingga kini, bagaimana dan mengapa hal ini bisa terjadi masih belum jelas.
Namun jika Anda memiliki penyakit ini dan berencana ingin hamil, ada baiknya Anda mengkonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter Anda. Dengan begitu dokter bisa menyarankan perawatan dan pengobatan yang aman bagi Anda.
Biasanya bagi wanita yang mengalami hal ini akan mendapatkan perubahan pengobatan saat sebelum hamil dan selama kehamilan.
APA OBAT UNTUK PENYAKIT AUTOIMUN
4life Transfer Factor. TF akan menenangkan sistem imun penderita penyakit autoimun. Dengan TF, para penderita Autoimun menemukan solusi permasalahan mereka.
Penggunaan TRANSFER FACTOR pada penderita autoimun
AutoimunAutoimun terjadi ketika sistem ketahanan tubuh menjadi naif atau bodoh, menterjemahkan jaringan tubuh sendiri sebagai benda asing dan kemudian menyerang jaringan tubuh sendiri. Transferfactor adalah karunia tuhan untuk semua manusia, memiliki kemampuan mendidik dan menenangkan sistem imun yang naf atau bodoh atau educate naf immune system. sistem imun yang sudah cerdas dan distabilkan tidak akan menyerang jaringan tubuh sendiri.
Transferfactor akan menenangkan sistem imun yang terlalu aktif tersebut sampai ke level normal. Kemampuan mendidik dan mencerdaskan sistem imun ini sangat penting bagi para penderita autoimun.
Autoimun
Testimoni Penggunaan TRANSFER FACTOR pada penderita autoimun
Autoimun -Multiple sclerosis
Anak saya berusia 12 tahun didiagnosa menderita penyakit Autoimun Multiple sclerosis. Ia lumpuh total tidak bisa menggerakan tangan dan kaki, tidak bisa melihat dan mendengar, makan harus disuapin. Setelah konsumsi Transfer factor selama 3 bulan ia sudah bisa menggerakan tangan dan kakinya kembali, sudah bisa berjalan kembali. Makan sudah normal dan telinganya pun sudah bisa mendengar kembali. Kami terus memberinya Transfer factor dan terus berdoa semoga matanya bisa melihat kembali Agus 45 tahun Jakarta
Autoimun GBS- Gullain barre syndrom
Kakak saya didiagnosa menderita GBS (guillain barre syndrome) ringan, kesulitan menelan. Tangan dan kakinya terasa kaku, kesemutan dan sulit untuk berjalan. Dokter bilang ini penyakit autoimun. Saya mendapatkan informasi tentang manfaat transferfactor lewat internet, lalu menyarankan kepada kakak saya untuk mengkonsumsinya, setelah konsumsi 2,5 bulan keluhan-keluhannya hilang, saya senang sekali kakak saya bisa sembuh dari penyakit ini dengan cepat. Sumarto 36 tahun Cianjur
Autoimun - Lupus
Saya sudah menderita sistematik lupus sejak usia 13 tahun dan saya melewati hidup yang sangat berat selama 15 tahun. Pada tahun-tahun awal menyerang system saraf pusat dan diperlukan tekanan yang kuat untuk menekan penyakit tersebut. Dulu itu saya menjadi kemoterapi dan perawatan steroid pulse .
Saya dulu mengkonsumsi aneka vitamin dan herbal, bersamaan dengan aneka makanan dan suplemen vitamin. Saya juga telah mencoba minum jus terus menerus sebagai bagian dari diet saya. Saya sudah mencoba segala macam karena saya pikir itu akan membantu saya dalam mengontrol kesehatan saya sehingga saya dapat berhenti menggunakan steroid- steroid.
Beberapa bulan lalu, saya merasa episode baru lupus saya. Saya merasakan sakit di dada saya ketika saya menarik nafas. Rasanya seperti seseorang menginjak dada saya ketika saya bernafas. Rasa sakit itu terus berlanjut dan akhirnya saya menghubungi dokter saya yang pernah mengirim saya ke cardiologist. Dia bilang saya mengalami paracartitis dan artinya saya harus meningkatkan prednisone. Saya tidak suka mengkonsumsi prednisone dan saya juga tidak suka meningkatkan dosis konsumsi prednisone
Suatu ketika saya mulai mengkonsumsi Transfer factor dan saya mulai mengkonsumsinya di malam hari. Saya juga memutuskan bahwa saya tidak akan meningkatkan dosis konsumsi prednisone seperti yang di sarankan dokter. Keesokan harinya saya merasa ada perkembangan dalam pernafasan saya dan rasa sakitnya pun berkurang. Hari hari berikutnya saya tetap mengkonsumsi Transfer factor Saya merasakan perkembangan luar biasa dan saya mengurangi konsumsi prednisone ke dosis normal. Minggu berikutnya saya melakukan ultrasound check untuk mengecek cairan di hati saya. Cairan itu hilang sama sekali. Perawatnya bilang steroid-steroid benar-benar telah melaksanakan pekerjaannya dan saya Cuma tersenyum dan berkata saya rasa juga begitu. Tetapi dalam hati saya berkata pasti 4life transfer factor lah yang telah bekerja karena saya tahu itu bukan steroid-steroid.
Setelah mengkonsumsi Transfer factor selama 4 bulan, saya yakin ini sangat membantu saya. Saya merasa lebih berenergi dan bisa bekerja fulltime . Memang kadang-kadang jika saya kelelahan saya merasa gatal, tapi itu tidak sesering dulu lagi. Saya telah berjuang selama 13 tahun untuk mengatasi gejala lupus saya. Saya telah mencoba beraneka produk herbal, vitamin-vitamin, terapi dan pengobatan. Beberapa bisa bekerja untuk sementara tapi sebentar saja sudah kambuh lagi. Karena kekecewaan-kekecewaan yang saya alami sebelumnya, ketika mencoba 4life saya tidak berharap terlalu banyak tapi saya merasakan hasil yang luar biasa.
Jika saya merasa dingin atau ketika mulai sore, tenggorokan saya mulai sakit (ini terjadi karena system imum saya tertekan), saya akan mengkonsumi lebih banyak Transfer Factor dan gejala sakit ini pun berhenti sebelum bertambah parah. Dari sini saya dapat ambil kesimpulan bahwa saya harus memperhatikan apa yang saya makan dan harus cukup istirahat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Transfer Factor dapat meningkatkan kualitas hidup saya, seperti cara saya merasakan dan melihat kehidupan ini. Saya merasa ini adalah jawaban dari doa-doa saya kepada tuhan. Saya bersyukur Transfer factor telah datang dalam kehidupan saya dan membuat saya jauh lebih baik dan jauh lebih bahagia . Saya tidak pernah merasa sebaik ini dari semua produk yang sudah saya coba selama bertahun-tahun. Ini benar-benar berhasil buat saya.
Gejala-gejala yang berkaitan dengan lupus saya seperti sakit terus menerus dan merasa lelah telah hilang. Saya merasa berenergi sejak menggunakan Transfer Factor. - Susanti , Jogjakarta.
Nah untuk penjelasan lebih detail dan jelas silahkan klik :
hub saya segera, untuk pemesanan dan Konsultasi tentang Transfer Factor
Bambang Chaerudin
085814776555
Pin BB 3166F252